Main Article Content
Abstract
Pendidikan Islam integratif telah lama diperkenalkan oleh ulama-ulama semenjak kerajaan Abbasiah pada (750-1258 M). Mereka menggunakan istilah yang sama seperti integrasi, integral dan integratif. Pada hakikatnya sekolah kerajaan dan sekolah madrasah di Indonesia menggunakan kurikulum yang sama. Namun begitu sekolah kerajaan tidak memberi penekanan kepada pendidikan Islam. Oleh itu sekolah memainkan peranan yang penting dalam mengembangkan pendidikan Islam. Artikel ini menyelidik konsep dan pendekatan pendidikan integrasi Islam di Indonesia. Kajian ini merujuk kepada kaedah kualitatif dengan menggunakan tiga cara pengumpulan data iaitu dokumentasi, temubual dan observasi. Pendekataan tersebut dilakukan dengan sistem SKB 3 Menteri (Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri). Pelbagai macam cara pendekataan kurikulum integratif yang dikemukakan oleh tokoh–tokoh pendidikan Islam di Indonesia. Pertama dengan cara melebur (membaur). Kedua dengan cara memasukkan nilai pendidikan agama atau menghubungkan pendidikan agama dengan pendidikan akademik atau sebaliknya. Ketigadengan cara perseimbangan antara 50 peratus pendidikan agama dan 50 peratus pendidikan umum dari aspek peratusnya. Kesimpulannya, artikel ini mencadangkan agar pendekatan ketiga cara tersebut menjadi silibus pendidikan nasional di masa akan datang kerana kedua-duanya merupakan tuntutan pendidikan nasional dan pendidikan Islam.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
By submitting manuscripts to the Al-Muqaddimah, authors agree to transfer copyright to the journal. However, authors may republish their work or grant others permission to republish it; in which case it should be accompanied by a proper acknowledgment that the work was originally published in the Al-Muqaddimah. The journal adopt CC-BY-NC-SA licence which authors may also share and distribute their article anywhere of non-commercial website, social media and repositories immediately on publication.
Authors may also reuse the Abstract and Citation information (e.g. Title, Author name, Publication dates) of their article anywhere at any time including social media such as Facebook, blogs and X (Twitter), providing that where possible a link is included back to the article on the journal site.